Minggu, 19 Juni 2011

17. AL Qaulul Jadid (Fatwa Baru)

Imam Syafi'i rahimahullah sebagai dimaklumi dalam sejarahnya pindah ke Mesir pada tahun 198 H. Di Mesir beliau tinggal di rumah seorang sahabat beliau Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam, dan mengajar di mesjid Umar bin Ash yang tidak berapa jauh dari tempat beliau tinggal. Ketika berada di Mesir ini selama 5 tahun beliau berfatwa dan mengembangkan Madzhabnya di hadapan umum dengan lisan dan tulisan, dan mendapat sambutan sangat baik dari dunia Islam ketika itu. Kitab-kitab yang dikarang beliau banyak sekali, tidak terhitung, karena banyak kitab-kitab itu yang disalin oleh murid-murid beliau dan dibawa ke negeri lain untuk dikembangkan.
Ketahuilah bahwa ketika itu belum ada percetakan, semua kitab ditulis dengan tangan dan ditulis/disalin dari satu naskah ke naskah yang lain. Kitab-kitab yang dikarang oleh Imam Syafi’i ketika di Mesir, di antaranya:
1.  Ar Risalah, dalam ilmu Usul Fiqih.
2.  Kitab Ahkamil Quran, dalam ilmu Usul Fiqih.
3.  Kitab Ikhtilaful Hadits, dalam ilmu Usul Fiqih.
4.  Kitab Ibthalul Istihsan, dalam ilmu Usul Fiqih.
5.  Kitab Jima'ul Ilmi, dalam ilmu Usul Fiqih.
6.  Kitab Al Qiyas, dalam ilmu Usul Fiqih.
7.  Kitab Al Umm, dalam Ilmu Fiqih.
8.  Kitab Al Musnad, dalam ilmu Usul Fiqih.
9.  Kitab Mukhtasar Al Muzani, dalam ilmu Usul Fiqih.
10. Kitab Harmalah, dalam ilmu Usul Fiqih.
11. Kitab Jami’al Muzanni al kabir, dalam ilmu Usul Fiqih.
12. Kitab Jami’al Muzanni as Shaghir, dalam ilmu Usul Fiqih.
13. Kitab Istiqbalul Qiblatein, dalam ilmu Usul Fiqih.
14. Kitab Mukhtashar al Buwaithi, dalam ilmu Usul Fiqih
15. Kitab al Amaali, dalam ilmu Usul Fiqih.
16. Kitab al Qassamah, dalam ilmu Usul Fiqih
17. Kitab Al Jizyah, dalam ilmu Usul Fiqih.
18. Kitab Qital Ahli Baqyi, dalam ilmu Usul Fiqih.
19. Kitab yang lainnya
Berkata Qadhi Imam Abu Muhammad bin Hussein bin Muhammad al Marudzi, salah seorang murid Imam Syafi’i rahimahullah telah mengarang 113 (seratus tiga belas) kitab dalam ilmu ushul, tafsir, fiqih, adab dan lain-lain. Pada waktu di Mesir inilah beliau meninjau kembali fatwa-fatwanya yang dikeluarkan beliau di Bagdad dulu, ada diantaranya yang ditetapkan dan ada pula diantaranya yang dibatalkan. Karena itulah timbul istilah “Kata Qadim dan Kata Jadid”. Yang Qadim adalah yang difatwakan di Bagdad dan yang Jadid yang difatwakan di Mesir.
Dalam mengembangkan madzhabnya banyak sekali murid-murid Imam Syafi’i di Mesir sehingga mencapai ratusan bahkan ribuan orang, karena halaqah pengajian beliau didatangi ummat Islam dari berbagai penjuru. Tetapi muridnya yang dekat, yang mendengar dan menuliskan ajaran dan membantu Imam Syafi’i rahimahullah dalam menyusun kitab tidak begitu banyak , diantaranya adalah :
1. Ar Rabi’ bin Sulaiman al Muradi, yang datang bersama Imam Syafi’i dari Bagdad (wafat 270 H.)
2. Abdullah bin Zubair al humaidi, yang juga datang bersama Imam Syafi’i dari bagdad (wafat 219)
3. Al Buwaithi, nama lengkapnya Abu Ya’kub Yusuf Ibnu Yahya al Buwaithi (wafat 232 H.)
4. Al Muzanny, nama lengkapnya Abu Ibrahim Isma’il bin yahya al Muzanny (wafat 264 H.)
5. Al Rabi’i bin Sulaiman al jizi (perhatikan ! Ini bukan ar Rabi’i bin Sulaiman al Muradi) (wafat 256 H.)
6. Harmalah bin Yahya at Tujibi (wafat 243 H.)
7. Yunus bin ‘Abdil A’la (wafat 264 H.)
8. Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam (wafat 268 H.)
9. Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Hakam (wafat 268 H.)
10. Abu Bakar al Humaidi (wafat 219 H.)
11. Abdul Aziz bin Umar (wafat 234 H.)
12. Abu Usman, Muhammad bin Syafi’i (anak kandung Imam Syafi’i) (wafat 232 H.)
13. Abu Hanifah al Aswani, berasal dari Qibth Mesir (wafat 271 H.)
14. Dan lain-lain

Dengan perantaraan murid-murid beliau inilah pelajaran Imam Syafi’i tersiar luas ke pelosok dunia Islam ataupun tidak Islam. Berkata Muhammad bin Hamdan bin Sofyan al bagdadi, “Pada suatu hari saya datang ke rumah ar Rabi’ bin Sulaiman maka saya dapati di muka rumahnya 700 kendaraan yang membawa orang-orang yang akan mempelajari kitab Imam Syafi’i. Diriwayatkan pula bahwa Imam al Buwaithi telah menggantikan Imam Syafi’i mengajar dalam halaqah beliau sesudah beliau meninggal selama lebih kurang 27 tahun. Diriwayatkan pula bahwa Imam al Muzani telah menggantikan al Buwaithi sesudah ia meninggal sampai ia wafat tahun 264 H. yaitu 60 tahun sesudah Imam Syafi’i wafat. Murid Imam Syafi'i, ar Rabi'i bin Sulaiman aI Muradi adalah orang yang menulis Kitab ar Risalah aI Jadidah dan kitab al Umm. Imam Harmalah adalah seorang murid Imam Syafi'i yang banyak menuliskan ajaran-ajaran Imam Syafi’i rahimahullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar