Imam Syafi'i rahimahullah sebagai dimaklumi dalam sejarahnya
pindah ke Mesir pada tahun 198 H. Di Mesir beliau tinggal di rumah seorang
sahabat beliau Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam, dan mengajar di mesjid
Umar bin Ash yang tidak berapa jauh dari tempat beliau tinggal. Ketika berada
di Mesir ini selama 5 tahun beliau berfatwa dan mengembangkan Madzhabnya di
hadapan umum dengan lisan dan tulisan, dan mendapat sambutan sangat baik dari
dunia Islam ketika itu. Kitab-kitab yang dikarang beliau banyak sekali, tidak
terhitung, karena banyak kitab-kitab itu yang disalin oleh murid-murid beliau
dan dibawa ke negeri lain untuk dikembangkan.
Ketahuilah bahwa ketika
itu belum ada percetakan, semua kitab ditulis dengan tangan dan ditulis/disalin
dari satu naskah ke naskah yang lain. Kitab-kitab yang dikarang oleh Imam
Syafi’i ketika di Mesir, di antaranya:
1. Ar Risalah,
dalam ilmu Usul Fiqih.
2. Kitab Ahkamil
Quran, dalam ilmu Usul Fiqih.
3. Kitab
Ikhtilaful Hadits, dalam ilmu Usul Fiqih.
4. Kitab Ibthalul
Istihsan, dalam ilmu Usul Fiqih.
5. Kitab Jima'ul
Ilmi, dalam ilmu Usul Fiqih.
6. Kitab Al Qiyas,
dalam ilmu Usul Fiqih.
7. Kitab Al Umm,
dalam Ilmu Fiqih.
8. Kitab Al
Musnad, dalam ilmu Usul Fiqih.
9. Kitab Mukhtasar
Al Muzani, dalam ilmu Usul Fiqih.
10. Kitab Harmalah,
dalam ilmu Usul Fiqih.
11. Kitab Jami’al
Muzanni al kabir, dalam ilmu Usul Fiqih.
12. Kitab Jami’al
Muzanni as Shaghir, dalam ilmu Usul Fiqih.
13. Kitab Istiqbalul
Qiblatein, dalam ilmu Usul Fiqih.
14. Kitab Mukhtashar al
Buwaithi, dalam ilmu Usul Fiqih
15. Kitab al Amaali,
dalam ilmu Usul Fiqih.
16. Kitab al Qassamah,
dalam ilmu Usul Fiqih
17. Kitab Al Jizyah,
dalam ilmu Usul Fiqih.
18. Kitab Qital Ahli
Baqyi, dalam ilmu Usul Fiqih.
19. Kitab yang lainnya
Berkata Qadhi Imam Abu
Muhammad bin Hussein bin Muhammad al Marudzi, salah seorang murid Imam Syafi’i rahimahullah telah mengarang 113 (seratus tiga
belas) kitab dalam ilmu ushul, tafsir, fiqih, adab dan lain-lain. Pada waktu di
Mesir inilah beliau meninjau kembali fatwa-fatwanya yang dikeluarkan beliau di
Bagdad dulu, ada diantaranya yang ditetapkan dan ada pula diantaranya yang
dibatalkan. Karena itulah timbul istilah “Kata Qadim dan Kata Jadid”. Yang
Qadim adalah yang difatwakan di Bagdad dan yang Jadid yang difatwakan di Mesir.
Dalam mengembangkan
madzhabnya banyak sekali murid-murid Imam Syafi’i di Mesir sehingga mencapai
ratusan bahkan ribuan orang, karena halaqah pengajian beliau didatangi ummat
Islam dari berbagai penjuru. Tetapi muridnya yang dekat, yang mendengar dan
menuliskan ajaran dan membantu Imam Syafi’i rahimahullah dalam menyusun kitab tidak begitu
banyak , diantaranya adalah :
1. Ar Rabi’ bin
Sulaiman al Muradi, yang datang bersama Imam Syafi’i dari Bagdad (wafat 270 H.)
2. Abdullah bin
Zubair al humaidi, yang juga datang bersama Imam Syafi’i dari bagdad (wafat
219)
3. Al Buwaithi,
nama lengkapnya Abu Ya’kub Yusuf Ibnu Yahya al Buwaithi (wafat 232 H.)
4. Al Muzanny, nama
lengkapnya Abu Ibrahim Isma’il bin yahya al Muzanny (wafat 264 H.)
5. Al Rabi’i bin
Sulaiman al jizi (perhatikan ! Ini bukan ar Rabi’i bin Sulaiman al Muradi)
(wafat 256 H.)
6. Harmalah bin
Yahya at Tujibi (wafat 243 H.)
7. Yunus bin ‘Abdil
A’la (wafat 264 H.)
8. Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Hakam (wafat 268 H.)
9. Abdurrahman bin
Abdullah bin Abdul Hakam (wafat 268 H.)
10. Abu Bakar al
Humaidi (wafat 219 H.)
11. Abdul Aziz bin
Umar (wafat 234 H.)
12. Abu Usman,
Muhammad bin Syafi’i (anak kandung Imam Syafi’i) (wafat 232 H.)
13. Abu Hanifah al
Aswani, berasal dari Qibth Mesir (wafat 271 H.)
14. Dan lain-lain
Dengan perantaraan
murid-murid beliau inilah pelajaran Imam Syafi’i tersiar luas ke pelosok dunia
Islam ataupun tidak Islam. Berkata Muhammad bin Hamdan bin Sofyan al bagdadi,
“Pada suatu hari saya datang ke rumah ar Rabi’ bin Sulaiman maka saya dapati di
muka rumahnya 700 kendaraan yang membawa orang-orang yang akan mempelajari
kitab Imam Syafi’i. Diriwayatkan pula bahwa Imam al Buwaithi telah menggantikan
Imam Syafi’i mengajar dalam halaqah beliau sesudah beliau meninggal selama
lebih kurang 27 tahun. Diriwayatkan pula bahwa Imam al Muzani telah
menggantikan al Buwaithi sesudah ia meninggal sampai ia wafat tahun 264 H.
yaitu 60 tahun sesudah Imam Syafi’i wafat. Murid Imam Syafi'i, ar Rabi'i bin
Sulaiman aI Muradi adalah orang yang menulis Kitab ar Risalah aI Jadidah dan
kitab al Umm. Imam Harmalah adalah seorang murid Imam Syafi'i yang banyak
menuliskan ajaran-ajaran Imam Syafi’i rahimahullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar